Sistem saraf manusia merupakan sistem koordinasi yang sangat penting dalam mengatur dan mengendalikan organ tubuh. Sistem ini terdiri dari sistem saraf, Indra, dan hormon. Fokus dari artikel ini adalah pada sistem saraf.
Sistem saraf memiliki tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan, memproses informasi yang diterima, dan memberi tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan.
Rangsangan yang diterima bisa berasal dari lingkungan luar tubuh, seperti suara, cahaya, bau, panas, dan tekanan, maupun dari dalam tubuh, seperti lapar, haus, dan nyeri.
Rangsangan yang diterima oleh reseptor di alat indra kita, seperti hidung, dipindahkan ke sel saraf dan kemudian dibawa menuju sistem saraf pusat yaitu otak. Di sana, rangsangan tersebut diproses menjadi sebuah rangsangan respon, sehingga kita dapat menentukan bau makanan apa yang kita rasakan atau memberikan reaksi lain terhadap rangsangan yang diterima.
Rangsangan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu rangsangan mekanis, kimiawi, dan fisis. Rangsangan mekanis bisa berasal dari sentuhan dan tekanan, rangsangan kimiawi dari rasa manis, asin, pahit, asam, dan bau, dan rangsangan fisis dari cahaya dan gravitasi.
Sistem saraf manusia sangatlah kompleks dan berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan sistem saraf dengan mengonsumsi makanan yang sehat, melakukan olahraga secara teratur, dan menghindari stres yang berlebihan.
Pengertian Sel Saraf
Sistem saraf manusia merupakan sistem yang kompleks dan terdiri dari banyak unit kecil penyusun, salah satunya adalah sel saraf atau neuron. Neuron merupakan unit terkecil penyusun sistem saraf yang memiliki fungsi utama dalam mengatur dan mengendalikan organ tubuh.
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit, dan akson. Badan sel saraf merupakan bagian pusat dari neuron yang mengandung inti sel dan sitoplasma. Sementara itu, dendrit merupakan serabut-serabut pendek yang berupa tonjolan sitoplasma yang bercabang dari badan sel saraf.
Dendrit berfungsi untuk menerima rangsangan impuls yang datang dari ujung akson neuron lain, kemudian impuls dibawa menuju ke badan sel saraf. Selanjutnya, akson merupakan serabut yang panjang dan umumnya tidak bercabang. Akson berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf menuju neuron lain.
Selain itu, akson juga mengandung benang-benang halus yang disebut neurofibril yang dibungkus oleh selaput berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin. Selubung mielin tersusun atas rangkaian sel Schwann dan berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls. Sementara itu, sel Schwann membentuk jaringan yang berfungsi untuk menyediakan nutrisi bagi akson dan membantu regenerasi akson.
Pada pertemuan antara selubung mielin dengan lainnya terdapat bagian akson yang tidak terselubungi yang disebut nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi mempercepat pengiriman impuls saraf.
Rangsangan yang dibawa oleh neuron disebut impuls. Impuls berjalan sepanjang neuron dalam satu arah. Dendrit membawa impuls menuju badan sel saraf, sedangkan akson membawa impuls menjauhi badan sel saraf. Akson dari suatu neuron dapat terhubung dengan dendrit dari neuron yang lain melalui sinapsis.
Sinapsis adalah hubungan antara akson dari suatu neuron dengan dendrit dari neuron yang lain. Suatu zat kimia yang disebut neurotransmitter dilepaskan oleh akson ke dalam celah sinapsis dan dibawa untuk menyeberangi celah sinapsis menuju dendrit neuron berikutnya. Beberapa contoh neurotransmitter yang ada di dalam tubuh kita antara lain adalah asetilkolin, transmitter, noradrenalin, dan seratonin.
Fungsi Sel Saraf
Sel saraf atau neuron adalah unit terkecil yang membentuk sistem saraf pada tubuh manusia. Dalam tubuh kita, sel saraf memiliki berbagai macam fungsi yang sangat penting bagi kehidupan kita.
Sel Saraf Sensori
Sel saraf sensori atau neuron sensorik berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor ke saraf pusat. Reseptor adalah suatu bagian dari tubuh kita yang dapat merespon rangsangan dari luar, misalnya mata yang dapat merespon cahaya atau telinga yang dapat merespon suara. Setelah menerima rangsangan, sel saraf sensori akan menghantarkan informasi tersebut ke saraf pusat, seperti otak atau sumsum tulang belakang, untuk diolah lebih lanjut.
Sel Saraf Motor
Sel saraf motor atau neuron motor berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari saraf pusat ke efektor. Efektor adalah organ atau jaringan yang merespon rangsangan, seperti otot atau kelenjar. Dengan adanya sel saraf motor, tubuh kita dapat melakukan berbagai gerakan yang dibutuhkan, seperti menggerakkan tangan atau mengepulkan bibir.
Sel Saraf Penghubung atau Konektor
Sel saraf penghubung atau neuron konektor merupakan penghubung antar neuron yang satu dengan yang lainnya. Sel saraf ini berperan penting dalam menjaga kestabilan dan koordinasi sistem saraf, serta membantu tubuh kita merespon berbagai rangsangan dengan cepat dan tepat.
Sel Saraf Adjustor
Sel saraf adjustor merupakan neuron yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motor di sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari sel saraf ini adalah untuk mengkoordinasikan informasi yang masuk dari reseptor dengan informasi yang dikeluarkan oleh saraf pusat, sehingga tubuh kita dapat merespon rangsangan dengan lebih cepat dan tepat.
Selain itu, sel saraf juga memiliki peran penting dalam menjaga fungsi-fungsi vital tubuh kita, seperti mempertahankan denyut jantung, pernapasan, dan suhu tubuh. Gangguan pada sel saraf dapat menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan, seperti stroke, epilepsi, dan Parkinson. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sistem saraf dan sel saraf sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.