Bacaan Sujud Tilawah Arab dan Latin serta Terjemahnya

Diposting pada

Sujud tilawah – Dalam ibadah terutama yang berkaitan dengan shalat, kita mengenal macam-macam sujud. Salah satu nya adalah sujud tilawah. Lain halnya dengan sujud syukur, sujud tilawah bisa dilakukan pada saat shalat atau di luar shalat.  Untuk mengetahui lebih detail tentang tata cara, doa serta bacaan sujud tilawah, silahkan baca tulisan ini sampai selesai.

Hukum sujud tilawah

Hukum sujud tilawah adalah sunnah bagi imam ketika shalat. Sementara untuk makmum hukum nya menjadi wajib karena mengikuti imam. Apabila tidak, sedang ia mengetahuinya, maka shalat makmum menjadi batal.

Baca juga: tata cara sujud sahwi

Pengertian sujud tilawah

Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan apabila membaca dan mendengar atau mendengarkan ayat sajadah. Kesunnahan ini semakin kuat bagi orang yang mendengarkan jika yang membaca melakukan sujud.

Terdapat empat belas tempat ayat sajdah di dalam Al-qur’an. Yaitu; surah Al-a’raf, Ra’du, an-Nahl, Subhan, Maryam, Al-Haj, Furqan, Naml, al-Juruz, Hamim, Sajdah, Najm, Insyaraq.

Di dalam mushaf Al-Qur’an, ayat sajdah bisa diketahui dengan adanya tanda tertentu, seperti tulisan kata as-sajdah dengan tulisan Arab di pinggir halaman sebaris dengan ayatnya, atau adanya gambar seperti kubah kecil pada akhir ayat.

Kesunnahan sujud tilawah

Ada enam kesunnahan sujud tilawah;

  1. Membaca ayat tersebut dianjurkan. Mengecualikan yang membaca adalah orang yang dalam keadaan junub atau membacanya saat melakukan rukuk.
  2. Menyengaja membaca ayat tersebut. Mengecualikan bacaan orang yang tidur, mabuk dan lupa.
  3. Seluruh ayat sajadah telah terbaca.
  4. Yang membaca seluruh ayat sajadah adalah satu orang.
  5. Tidak membaca ayat sajdah pada saat shalat jenazah.
  6. Tidak ada pemisah yang cukup lama secara urf bacaan ayat dengan melakukan sujud.

Ada dua syarat tambahan khusus bagi orang yang shalat.

  1. Tidak menjadi makmum.
  2. Membaca ayat sajdah tidak hanya bertujuan untuk melakukan sujud saja.

 

Tata cara sujud tilawah

Tata cara sujud tilawah adalah sebagai berikut;
a. Ketika berada dalam shalat
Setelah selesai membaca ayat sajdah, maka langsung sujud dengan serta niat sujud tilawah. Setelah selesai sujud, lalu bangkit kembali untuk meneruskan rukun sholat.

Sujud tilawah yang di lakukan pada saat shalat tidak perlu takbirotul ihram dan salam.

Dan bagi makmum tidak boleh mengerjakan sujud tilawah jika imamnya tidak mengerjakan, sekalipun makmum mendengar atau membaca ayat-ayat sajdah.

b. Ketika berada di luar shalat

Saat melakukan sujud tilawah, harus memenuhi rukun tujuh dibawah ini;

  • Niat sujud tilawah. نَوَيْتُ سُجُوْدَ التِّلاَوَةِ سُنَّةً للهِ تَعَالىَ
  • Takbiratul Ihram.
  • Sujud.
  • Thuma’ninah saat sujud.
  • Duduk.
  • Salam.
  • Tertib.

Bacaan sujud tilawah arab dan latin serta terjemahnya

Dzikir sujud tilawah seperti dzikir sujud saat shalat dan ditambahkan bacaan sujud tilawah di bawah ini;

bacaan sujud tilawah

سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ

“Sajada wajhiya lil ladzî khalaqahû wa shawwarahû wa syaqqa sam’ahû wa basharahû bi haulihî wa quwwatihî.”

Dan sunnah membaca doa sujud tilawah:

doa sujud tilawah

اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاقْبَلْهَا مِنِّي، كَمَا قَبِلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ

“Allâhummaktub lî bihâ ‘indaka ajraa, waj’alhâ lî ‘indaka dzukhran, wa dla’ ‘annî bihâ wizran, waqbalhâ minnî kamâ qabiltahâ min ‘abdika dâwuda ‘alaihissalâm.”

Permasalahan penting seputar sujud tilawah

1. Ketika mendengar bacaan ayat sajdah dari mikrofon dan sejenisnya atau mendengar secara langsung, maka sunnah untuk melakukan sujud tilawah. Adapun suara yang keluar dari rekaman, mp3, dan video, maka tidak sunnah sujud tilawah.

2. Ketika makmum tidak mengetahui bahwa imamnya melakukan sujud tilawah kecuali setelah imam bangkit dari dari sujud, maka shalat nya makmum tidak batal dan tidak boleh baginya untuk melakukan sujud tilawah. Bahkan, harus menanti imam di posisi berdiri.

Namun, apabila makmum mengetahui sebelum imam bangkit dari sujud, maka wajib bagi makmum untuk turun ke posisi sujud. Apabila hendak sujud, ternyata imam sudah mengangkat kepala nya, maka bagi makmum tidak boleh meneruskan sujud nya, namun harus kembali bersama imam ke posisi berdiri.

3. Sunnah bagi imam pada shalat sirriyah (melirihkan suara) untuk melakukan sujud tilawah setelah selesai shalat, karena melakukan sujud tilawwah dalam shalat akan mempengaruhi konsentrasi makmum. Begitu juga dalam perkumpulan banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *