30 Kitab Fiqih Madzhab Syafi’i – Karya monumental As-Syafi’i dalam bidang fiqh terdiri dan dua kategori: a) Kitab yang memuat Qaul Qodim. b) Kitab yang memuat Qaul Jadid.
Untuk kitab-kitab yang mendokumentasikan qoul qodim tidaklah banyak. Al-Kurdi meneliti dan menemukan satu buah kitab saja yang terkenal dengan judul Al-Hujjah.
Adapun untuk qoul jadid Imam Syafii terabadikan pada empat karya besarnya Al-Umm, Al Buwaithi, Al-Imla dan Mukhtashor Muzani.
Empat kitab ini merupakan kitab induk yang memuat nash dan kaidah-kaidah pokok Madzhab Syafii yang menjadi pedoman dalam memahami, mengkaji dan mengembangkan Madzhab.
Pada umumnya nash serta kaidah yang ada dalam kitab ini masih bersifat umum, mutiaq dan global. Sedangkan kedudukan nash dan kaidah seorang Mujtahid dihadapan para pengikut sebagaimana kedudukan Al-Quran dan As-Sunnah dihadapan para Mujahidin.
Sedangkan untuk memahami karya monumental Syafi’i sangat membutuhkan sarana, kemauan dan kemampuan berpikir yang memadai. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh para pengikut yang masih awam dengan wahana Fiqhiyyah formal.
Berangkat dari kecintaan dan pemahaman yang mendalam dari Ashhab As-Syafi’i untuk ikut mengabdi dan melestarikan Madzhab ini, kemudian mulailah menggali Mannaj (metode) pengolahan Madzhab yang praktis agar kalangan luas lebih mudah mengkonsumsinya.
Imam Al-Haromain termasuk salahsatu ulama yang mengawali langkah brilian ini. Beliau meresume (merangkum) dan mengomentari kitab-kitab induk As-Syafi’i. Beliau juga memberi berbagai kesimpulan pokok dan gambaran lebih konkrit terhadap nash As-Syafii. Karya besar nya adalah “Nihayatul Mathlab fi Diroyatil Madzhab“.
Kemudian murid beliau yaitu Al-Ghozali melanjutkan gagasan ini dengan sebuah karya Al-Basith, A-Wasith, A-Wajiz dan lain-lain.
Kemudian Ar-Roffi dengan karyanya Al-Kabir dan Al Muharror. Hal ini berlanjut menjadi kecenderungan untuk masa berikutnya.
Pada gilirannya ratusan kitab Mukhatashor (ringkasan), syarah (komentar) dan Hasyiyah (analisa dalam bentuk catatan pinggir) muncul dalam beragam bentuk dan gaya penyampaian yang berbeda.
Kehadirannya mendapatkan sambutan yang menggembirakan, karena lebih mudah memahaminya serta selalu berkembang dalam mengikuti, menanggapi, setia menyikapi masalah-masalah aktual yang terus-menerus muncul silih berganti, sementara nash-nash yang konkrit tidak ada pada kitab-kitab As-Syafii.
Wal hasil kitab-kitab far’iyyah ini (bukan kitab Induk) akhirnya menjadi rujukan dalam bermadzhab, meskipun tanpa melihat langsung pada nash-nash pokok As-Syafi’i. Sebab kitab Ashab tersebut merupakan pangembangan dan tidak sampai keluar dari garis besar madzhab yang ditetapkan oleh Al-Mujtahid.
Berikut adalah 30 Kitab fiqih madzhab Syafii
30 Kitab Fiqih Madzhab Syafi’i
An-Nihayah, nama lengkapnya adalah “Nihayatul Mathlab fi diroyati Madzhab“. Kitab ini karya Imam Al-Haromain, terdiri dan 40 jilid. karya besar ini berisi rangkuman sistimatis dan kitab-kitab induk (Al-Umm, Al-Buwaithi, Al-imla dan Mukhtashor Muzani).
Menurut versi Al-Babily dan Ibnu Hajar Al-Haitami, kitab An-Nihayah bukanlah rangkuman dan empat kitab induk As-Syafi’i, melainkan sebuah syarah (komentar) yang mengomentari kitab Mukhtasor Muzani. Sedangkan Mukhtashor Muzani merupakan ringkasan dari Al-Umm.
Al-Basith adalah kitab karya Hujatul Islam Al-Ghazali yang merupakan murid Imam Haramain. Kitab Al-basith merupakan rangkuman dari An-Nihayah dengan mengambil pokok-pokok pembahasan yang terdapat dalam kitab An-Nihayah. Beliau salah satu ulama yang mempunyai kapasitas sebagai Ashabul Wujuh (punya kemampuan untuk menggali hukum secara langsung dari nash dan kaidah Mujtahid).
Al-Wasith Merupakan rangkuman dan Al-Basith, karena pembahasan yang ada terlalu luas sehingga masih perlu Al-Ghazali meringkasnya menjadi kitab Al-Wazij.
Al-Wazij : Karya Al-Ghozali, Al-Wajiz merupakan ringkasan dari kitab A-Wasith. Kemudian Imam Ar-Fofii meringkas kitab menjadi Al-Muharror. Kemudian An-Nawawi meringkas Al-muharror menjadi Minhajut Tholibin dan seterusnya. Ar-Rofii mensyarahi kitab Al-Wajiz menjadi syarah Al-Kabir dan syarah As-Shoghir yang kemudian Imam Nawawi merangkum menjadi kitab Roudhatut Thalibin dan seterusnya.
Khulasoh Wasail Fil Masail adalah kitab tarya Al-Ghozali memuat intisari kitab Al-Wajiz, kitab ini sangat padat sekal isinya.
Al-Muharror adalah kitab karya Ar-Rofii yang merupakan rangkuman dari kitab A-Wajiz. Beliau termasuk salah satu ulama yang menyandang predikat sebagai mujtahid fatwa (punya kemampuan menilai dan menyaring kuat lemahnya pendapat, sehingga memenuhi kriteria untuk difatwakan). Dalam kitab Al-Muharror terdapat penyeleksian yang sangat teliti oleh Ar-Rofii. Menurut Ibnu Hajar, Al-Muharror bukan ringkasan dari kitab Al-wajiz.
Minhajut Thalibin adalah ringkasan dari kitab Al-Muharror. Kitab ini tidak hanya memuat berbagai kesimpulan pokok dari Al-Muharror, namun juga terdapat penyaringan pendapat secara ketat oleh An-Nawawi. Hal ini sesuai dengan kapasitas beliau sebagai ahli Tarjih. Dalam kitab Al-Muharror banyak sekali pendapat yang kuat menurut Ar-Roffi, namun setelah An-Nawawi meninjau kitab itu, ternyata masih ada konklusi. Jika terjadi kontradiksi antara An-Nawawi dan Ar-Rofii maka yang kuat adalah pendapat An-Nawawi.
Daqoiqul Minhaj adalah kitab karya An-Nawawi yang menerangkan perbedaan prinsip yang terdapat dalam kitab Al-Muharror dan Minhaju Tholibin.
Manhajut Thullab adalah kitab karya Syakhul Islam Zakariya Al-Anshori. kitab tersebut berisikan pendapat-pendapat dari Minhajut Tholibin yang kemudian dikomentari sendiri oleh pengarangnya dengan judul Fathul Wahab.
An-Nahju adalah karya Al-jauhari yang merupakan ringkasan dari Manhajut Thullab. Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Hasan bin Abdul Karim Akholidi. Beliau juga terkenal dengan julukan Al-Jauhari karena ayah beliau pedagang Jauhar (intan). Lahir di Mesir tahun 1096, wafat hari Rabu Jumadil Ula tahun 1181 H.
Quutul Muhtaj adalah kitab karya Imam Al-Adzro’i yang merupakan syarah Minhajut Tholibin. Nama lengkap Syihabuddin Ahmad bin Hamdan, latir di tanah Adzriat, Syam, tahun 708 H, wafat Jumadil Ula 783 H. Selain kitab tersebut belaiu juga mengarang kitab Ghoriyatul Muhtaj syarah Minhajut-Tholibin.
Nihayatul Muhtaj kitab karya Muhammad Ar-Romli As-Shoghir putra Ahmad Ar-Romli Al-Kabir termasuk salah satu syarah Minhajut Tholibin. Menurut penelitian Sayyid Umar Al-Bashri, 1/4 awal dari kitab Nihayatul Muhtaj banyak mengikuti pemikiran Al-Khotibb As-Syirbini dan ayahnya (Ar-Romli Al-Kabir) serta terdapat pemikiran Ibnu Hajar. Kemudian untuk 3/4 berikutnya lebih banyak pemikiran Ibnu Hajar dan terkadang diselingi pendapat ulama lain. Kitab ini pernah dibacakan oleh Ar Romli dihadapan 400 Ulama lebih.
Tuhfatul Muhtaj juga merupakan salah satu dan syarah Minhajut Tholibin karya Ibnu Hajar Al-Haitami. Sebagian besar dan isi kitab ini hanya mengikut pendapat guru beliau Syeikh Abdi Haq komentator syarah Minhaj karya Al-Mahalii.
Mugni Muhtaj karya Al-Khotib As-Syarbini. Kitab tersebut juga mengomentari Minhajut Tholibiin. Isinya banyak mengadopsi dari pemikiran Ar-Romli Al-Kabir dan banyak menyitir pada pendapat Ibnu Syuhbah Al-Kabir (komentator Al-Minhaj).
Asy-Syarhu Shoqir merupakan komentar (baca syarah) singkat kitab Al Wajiz karya Ar-Rofii.
Asy-Syarhu Kabir merupakan komentar panjang kitab Al-Wajiz yang berjudul Al-Aziz atau “Fathul Aziz“, karya besar Ar-Roffi menjadi rujukan para ulama.
Raudhatul Thalibin karya An-Nawawi. Kitab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dari syarah Al-Kabir dan penambahan-penambahan dari An-Nawawi sendiri.
Raudhu At-Thalib karya Ibnu Al-Muqri, merupakan ringkasan dari Roudhatu Thalibin. Nama lengkap Isma’il bin Abu Bakar Abdulloh Az-Zubaidi (754 – 837 H).
Asna Al-Mathalib komentar Roudhu Tholib. Karya Syaikhul Islam Zakarya A-Anshori.
An-Na’im karya Ibnu Hajar A-Haitami merupakan resume dari kitab Roudhu Tholib karya. Kitab ini hilang ketika beliau masih hidup.
Al-‘Ubab karya Imam Al-Muzajjad dan merupakan ringkasan dari Roudlotut Tholbin. Nama lengkap Syihabuddin bin Ahmad bin Umar bin Muhammad Al-Muzajjad Al-Marowi Azzubarii, lahir tahun 840 H.
Al-I’ab merupakan komentar kitab Al-Ubab, namun belum rampung, karya Ibnu Hajar.
Al-ghaniyyah karya As-Suyuthi merupakan ringkasan kitab Rodhotut Tholibin.
Nadzmu Al-Khalasoh sebuah Nadzom yang berisi kandungan kitab Al-Ghoniyah karya As-Suyuthi.
Al-Hawii As-Shogir merupakan resume dan syarah Al-Wajiz / syarah Al-Kabir karya Al-Qozwni dengan nama lengkap Najmuddin Abdul Ghoffar bin Abdil Karim Al-Gozwani.
Nadzmu Al-Bahjah karya Umar bin Al-Mudhoffar Al-Wardi Al-Halabi yang berisi kandungan Al-Hawi As-Shoghir dalam bentuk nadzom (bait).
Syarah Bahjah karya Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshori dan merupakan komentar yang mengupas Nadzom Al-Bahjah.
Al-Irsyad kitab karya Ibnu Muqri yang merupakan ringkasan dari Al-Hawi As-Shoghir.
Fathul Jawad dan Al-Imdad adalah kitab yang mengomentari kitab Al-Irsyad. Keduanya karya Ibnu Hajar Al-Haitami.
Demikian 30 Kitab Fiqih Madzhab Syafi’i. Semoga bermanfaat.